"Mabukku pada Sangaji seperti Tidak Ada Kata"
#1 Sangaji adalah rumah dari segala isi setelah rumah kelurga #2 Perempuan gila itu bodoh pada ranah cinta, dia buta akan hal yang ada dan tiada. Seperti bir yang tertuang pada cangkir kecil milik rumah sebelah yaitu si Pemula, mabuk bukan pada tempatnya. Dia menengadah pada Ilahi saat hatinya dirasa tersakiti. Bagaimana dengan kemarin? Apakah senang membawa pada sembahyang? Nyatanya dia masih saja terlena akan cinta, dan datang kembali setelah terasa sudah diujung tepi. #3 Perempuan gila itu ingkar pada puasanya 3 tahun yang lalu. Puasa tak mendekatkan pada tubuh hangat yang memiliki jakun. Nyatanya dia telah jatuh cinta, tanpa ada dasar apa dan mengapa, siapa dia atau dari mana asalnya. Cintanya seperti khas pada bunga Wijaya yang lembut, manis, menyegarkan dan misterius. #4 Nafas panjang tak bisa ditahan mengalir hingga ujung kuku, perempuan itu melamun disetiap malam menjelang tidurnya. Matanya berkaca-kaca, dadanya sesak disebelah kiri dekat payudara. Otakny...