PUISI "Ruas - Ruas Membuka Bara"
Kau tak tahu merekahnya mawar di ladang itu sudah selesai?
Sirih menggariskan takdir pada merona bibir Mama.
Musim hujan tak bisa di tebak tahun ini. Akankah musim musim sawo, padi atau karet?
Aku membuka nostalgia waktu kita menyusuri malam lewat ruas-ruas Wonokromo.
Tak ada niat mengorek bara lama. Karena aku tahu luka tetap luka meski hanya 1% saja.
Sesal adalah rajam kehidupan yang berdamai kapan saja.
Tak ada alroji sampai kapan tetap bersarang
Aku pamit pada minggu ini
Semesta Mawar, 2022
Komentar
Posting Komentar