PUISI "Mengupas Candu''

Kau tak lagi samar-samar
Memetik mangga di depan rumah
Patah itu terdengar dibalik cendela, tabir panjang berwarna jingga samping pintu kamar mandi. 

Lekas habiskan, karena sisa kadang tak kunjung cepat. 
Barang kali didiamkan hingga busuk, mengendap seperti mahgot, jadi pupuk.
Tak perlu khawatir, makan adalah lahap untuk sehat. 
Meski kerap dianggap penat

Aku menunggu mu malam lusa
Karena tak cukup kulit mangga yang ku kupas
kupas sudah rinduku yang begitu candu 


 -- Semesta Mawar ---

Komentar

Postingan Populer